Sejak keran globalisasi dibuka lebar, invansi budaya dipertukarkan secara kontinyu. Penetrasi budaya di satu sisi adalah katalisator percepatan kebangkitan, namun bila arus pertukaran terlalu cepat, yang terjadi adalah ketidakjelasan identitas (kebangsaan).
Liberalisasi dalam konteks hak penuh atas setiap individu lalu cenderung menciptakan iklim "manusia adalah serigala bagi yang lain". Maksimalisasi kepentingan personal dikedepankan dengan mengorbankan kepentingan orang banyak. maka terjadilah bangsa yang memakan bangsanya sendiri. kita lupa identitas kita adalah gotong royong.
Ketika pancasila dihilangkan dari pendidikan formal, ini merupakan bentuk afirmasi bahwa Pancasila itu ideologi Usang yang tak lagi relevan. Padahal yang terjadi adalah tak adanya kontektualisasi atau reproduksi wacana identitas kebangsaan kita. Rektualisasi secara akademis dan implementasi keteladanan nilai yang dikandung Pancasila adalah kebutuhan mendesak.
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar